Kebun
Teh dan Kabut Malino yang Indah
Pagi yang cerah dan
berembun tipis yang membuatku tersentuh dengan keadaan di pagi ini. Perlahan ku
buka mataku sambil mencoba melihat ke arah jendela. Cepat-cepat ku bangun dari tempat tidurku dan
menghampiri jendela itu.
“Oh tuhan, betapa indah pagimu yang
engkau berikan kali ini” ucapku di dalam hati.
Sinar mentari begitu hangat bercampur
embun pagi yang sejuk dapat kurasakan disaat ini, indahnya pagi ini. Ku berharap
ini berlalu dengan waktu yang lama dan setiap detiknya harus kurasakan dan tak
ada yang tertinggal satu detikpun.
Aku
adalah Intan yang memilih berlibur di tempat yang sejuk dan berembun tebal.
Sengaja kupilih tempat ini, aku dan keluargaku. Dikarenakan sudah cukup letih
menghirup udara kota yang sesak dan pengat. Dan tempat itu adalah vila ayahku
yang kecil dan sederhana tapi mengasyikkan yang terletak di Malino. Udara di
tempat ini sangat sejuk, sangat jauh berbeda dengan tempat tinggalku di kota.
Aku sangat senang di tempat ini, rasanya ku tak mau kembali lagi di tempat
tinggalku di kota. Lama termenung, ibukupun memanggilku.
“Ntan, ayo nak... cepat kesini...” ibuku
memanggil dari arah kejauhan di ruang tengah yang sementara aku masih berada di
kamarku didekat jendela yang masih termenung memikirkan keindahan alam Malino
ini.
“Iya bu,,, tunggu sebentar...” jawabku
dengan nada yang sedikit keras.
Akupun segera berpaling dari jendela itu
dan segera mengahampiri ibuku yang sudah menungguku.
“Ada apa bu...?” tanyaku kepada ibu
setibanya aku dihadapan ibu.
“Oh ia,,, cepat mandi sana... kita
sebentar lagi mau kekebun teh ayahmu, kamu pasti senang.” Ibupun menjelaskan
maksud memanggilku.
“Oh itu ya,,, yah mudah-mudahan saja
bugus ya bu...” akupun merespon perkataan ibu.
Setelah
mendengarkan perintah ibu, akupun segera menuju kamar mandi namun sebelum ke
kamar mandi aku juga tak lupa membangunkan Reyhan adikku yang tadinya kudisuruh ibu untuk
membangunkannya.
Setelah beberapa menit waktu berlalu,
akupun selesai mandi dan selesai berpakaian. Akupun segera berlari ke ruang
tengah vila ini dan bersiap untuk pergi ke kebun teh ayahku bersama Ibu, Reyhan
dan ayahku. Penasaran rasa di dalam hati ini, terus bertanya-tanya bagaimana ya
di kebun teh itu.
Lama
perjalanan, kamipun tiba di tempat tujuan yaitu kebun teh milik ayahku. Kebun
teh ini memang milik ayahku, tapi ayahku tidak bekerja di tempat ini melainkan
bekerja di kota dan hanya mempekerjakan orang dan mempercayakan kepada pamanku
untuk mengelolala kebun teh ini.
“Wah,,, kita sudah sampai ntan, han”
ayahku yang semangat, memberitahukan kepada kami bahwa kami telah sampai
tujuan.
“Yeee,,, apanya yang bagus bu,
biasa-biasa aja bu...” akupun berbicara secara spontan karena apa yang kulihat
menurutku tidak begitu mengasyikkan.
“Hmmm,,, kamu belum masuk di dalam sih
ntan, jadi kamu masih belum lihat yang istimewa dari tempat ini” sahut ibu yang
berbicara sambil tersenyum padaku.
“Ya ni,,, kakak kok seperti itu...”
reyhan adikkupun ikut berbicara.
Lama berdebat di depan gerbang pintu
masuk kebun teh, kamipun melanjutkan
perjalanan masuk kedalam dengan berjalan kaki.
“Wah,,, indahnya. Sumpah, indah
sekali...” ucapku dalam hati saat pertama kali lihat hamparan kebun teh yang
begitu luas dan tertata rapi.
Ternyata memang betul kata ibuku, tempat
ini luar biasa indahnya. Betapa tidak, pohon teh ini berjejeran seakan sedang
berbaris rapih dan disiplin. Tak ada yang begkok, semua pohon teh ini berada
pada posisi yang lurus. Belum lagi cahaya matahari yang langsung menyinari
kebun teh ini, oh tuhan sungguh indah pemandangan ini. Akupun tercekak kagum
dengan semua ini.
Lama
menikmati suasana kebun teh ini, kamipun akhirnya pulang kembali ke
vila. Setibanya di vila, kamipun beristirahat sejenak dan dilanjutkan dengan memersiapkan
barang-barang kami untuk kembali ke kota tempat tinggal kami. Aku sendiri
sebenarnya masih mau tinggal lebih lama di tempat ini, namun itu tidak bisa
terjadi karena besok saya harus masuk sekolah. Setelah persiapan telah selesai,
kamipun berangkat menuju pulang ke rumah dan berharap dapat kembali lagi suatu
saat nanti.
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar dari pengunjung, agar kami dapat meningkatkan kualitas blog kami,
Terima kasih...