Thursday, December 11, 2014

(Artikel) Contoh Essay yang diajukan pada Beasiswa LPDP

Essay : Apa yang akan saya lakukan setelah lulus

Indonesia adalah salah satu negara maritim di dunia yang memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah. Negara Indonesia termasuk negara kepulauan terbesar kedua di dunia yang memiliki ± 17.500 pulau. Secara merata dan tersebar luas, berbagai daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat hingga mampu menjadi aset untuk mendukung dan menopang perekonomian bangsa yang produktif.
Ditengah kekayaan alam yang melimpah dalam hal ini kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan, Indonesia masih berada pada posisi cukup memprihatinkan dalam masalah kemiskinan. Dibeberapa daerah bahkan hampir diseluruh daerah di Indonesia masih terdapat banyak masyarakat yang tergolong kedalam pra sejahtera atau miskin. Ironinya, salah satu kelompok masyarakat yang tergolong dalam pra sejahtera tersebut adalah masyarakat yang bersentuhan langsung dengan salah satu kekayaan alam Indonesia, yakni masyarakat pesisir/nelayan yang berdampingan dengan kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah adalah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dan pada kenyataannya angka kemiskinan khususnya pada masyarakat pesisir/nelayan saat ini masih tinggi.
Berawal dari gambaran diatas, saya sebagai sarjanawan kelautan dan perikanan yang In Sya Allah jika diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister melalui program beasiswa BPI afirmasi yang dikelola oleh LPDP, saya akan memegang teguh amanah ini sebagai suatu tanggung jawab besar yang diimplementasikan dalam menempuh perkuliahan dengan penuh semangat untuk meraih ilmu dan teknologi terkini, memanfaatkan momentum langka ini (In Sya Allah) untuk mengkaji dan mengeksplor pengetahuan lebih mendalam dan belajar dengan segala kemampuan secara maksimal.
Sebagai generasi penerus bangsa yang mencintai bangsa dan negeri ini, berusaha melakukan yang terbaik selama proses pendidikan tentunya belum cukup sebagai pengabdian terhadap bangsa dan negara yang telah memberikan fasilitas dan bantuan dalam pendidikan. Saya sebagai penerima beasiswa selama pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sampai ke tingkat lanjut yakni universitas melalui beasiswa Bidik Misi, merasa terpanggil dan berkewajiban untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan dan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kabupaten Kolaka secara khusus.
Melalui bidang ilmu yang saya pelajari yakni dalam bidang kelautan dan perikanan, In Sya Allah setelah lulus nanti saya akan berusaha mengambil bagian dan berperan aktif dalam pelaksanaan program ataupun kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kabupaten Kolaka secara khusus. Dengan bekal ilmu tersebut dan In Sya Allah yang akan saya dapatkan di tingkat pendidikan magister luar negeri, saya akan mencari solusi tentang masalah yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat pesisir/nelayan. Baik berupa teori maupun berupa penerapan teknologi tepat guna.
Ilmu yang akan saya pelajari sebagai tahap lanjutan adalah dibidang perikanan tangkap. In Sya Allah dengan bekal ilmu tersebut saya akan berusaha memberikan pengetahuan dan penerapan teknologi serta pemikiran inovatif untuk meningkatkan produksi ikan dan produktivitas penangkapan untuk pasokan nasional bahkan sampai pada tahap pemenuhan kebutuhan internasional. Namun, tetap dalam tindakan eksplorasi perikanan tangkap yang lestari dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Banyak hal yang akan saya lakukan untuk mewujudkan harapan bangsa dan Negara menuju kesejahteraan yang hakiki. Namun untuk mewujudkan semua harapan itu, perlu adanya tindakan nyata, kemauan kuat, kesatuan kekuatan dan karya, dan usaha yang maksimal. Selain itu, kemampuan seseorang sangat dibutuhkan dalam mengelola sumberdaya sebagai alat utama pencapaian tujuan.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya sebagai anak yang terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki impian dan cita-cita tidak sederhana ingin melihat bangsa dan negara ini maju, berkembang pesat, dan sejahtera dengan memanfaatkan salah satu kekayaan alam Indonesia yakni kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan, menggantungkan harapan besar diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan ke tingkat magister diluar negeri sebagai proses keberlanjutan pendidikan menuju kualitas lebih maksimal dan mendalam. Karena sebagai generasi yang terlahir dari negeri nenek moyang seorang pelaut, saya yakin dan percaya bahwa Indonesia bisa bangkit secara tegas, Indonesia mampu bersaing secara global, Indonesia mampu menjadi sentra negara kemaritiman, dan Indonesia mampu menjadi negara mandiri, terpandang, terdepan dan sejahtera sebagai negara maritim.

Tuesday, September 23, 2014

(Beasiswa) Bidik Misi

Beasiswa “BIDIK MISI” adalah salah satu jalur “KESUKSESAN”

Waktu itu, tahun 2010 bulan april. Pengumuman kelulusan siswa-siswi SMA dan SMK sebentar lagi terdengar. Pada saat itu, perasaan siswa dan siswi sama, yakni sama-sama memiliki perasaan “Penasaran”. Yah, hampir semua siswa-siswi saat itu penasaran dengan hasil ujian yang akan keluar. Apakah mereka lulus atau tidak lulus. Sebagai siswa kelas 3 SMKN 3 Kolaka yang telah mengikuti Ujian Nasional (UN), kala itu aku juga memiliki perasaan yang kata alay saat ini “GALAU”. Hehehe... Perasaanku kala itu sangat deg-degan meskipun pengumuman kelulusan masih beberapa hari lagi.
Beberapa hari telah terlewati, hingga tiba saatnya hari yang ditunggu-tunggu. Yah, “Pengumuman Kelulusan”. Kala itu, kami diperintahkan agar datang pagi-pagi untuk menerima setengah helai kertas bebentuk segi empat yang katanya didalamnya bertuliskan “LULUS” atau “TIDAK LULUS”. Akupun mengindahkan perintah tersebut dan menjadi salah satu yang tercepat datang kala itu.
Satu persatu dari kami dipanggil kearah pak guru untuk menerima kertas. Hingga saatnya namaku terdengar, akupun langsung menuju sumber suara. Kepegang erat kertas tersebut, kututup rapat lipatan kertas itu. Awalnya terbesit didalam hati untuk mengintip tulisan apa yang ada dikertas milikku, namun karena perintah pak guru untuk tidak membukanya sampai semuanya terbagi, akupun menurut demi mendapatkan hasil yang terbaik. Amin.
Beberapa menit kemudian, kertas yang dibagikan telah berada pada pemiliknya masing-masing. Menyadari akan hal itu, pak guru pun menyampaikan beberapa kalimat motivasi untuk kami agar tetap tabah dan sabar apapun hasil yang akan kami dapatkan. Beberapa saat setelah itu, Pak guru pun selesai berbicara dan memerintahkan kami untuk berdoa sejenak kemudian membuka kertas yang berada ditangan kami masing-masing.
Suasana hening, hangat, dan diam begitu hikmat tanpa adanya suara sedikitpun. Hingga salah satu siswi berteriak histeris kemudian menangis sekencang-kencangnya, akupun mulai bergemetaran dan amat penasaran. Kubuka lipatan kertas sambil menutup mata dengan rapat. Adegan ini berlangsung hingga beberapa menit. Didalam hatiku yang paling dalam, aku ingin sekali membuka mata dan melihat hasil yang kudapatkan, tetapi benteng ketakutan terlalu tinggi untuk kulalui. Hingga akhirnya salah satu teman disampingku memegang pundakku dan berkata “SELAMAT KAWAN”. Akupun langsung membuka mata dan melototi kertasku dan ternyata yang terlihat adalah tulisan “LULUS”. Akupun langsung berteriak kencang “Allhamdulillah… Aku lulus…”.
Setelah beberapa hari kelulusan, kamipun mulai kebingungan untuk langkah selanjutnya. Kebingungan terjadi ketika kami memikirkan mengenai langkah yang akan kami lakukan selanjutnya. Beberapa dari kami ada yang memutuskan untuk bekerja, pulang kampung membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ketingkat perguruan tinggi, sampai pada pemikiran untuk melakukan pernikahan yang menurutku itu adalah pilihan terkahir.
Tak terkecuali diriku, kebingungan juga melanda setiap saat. Sejujurnya, pilihanku saat itu telah bulat yakni melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun yang menjadi kebingunganku kala itu adalah kemana dan dengan biaya dari mana. Sejak Sekolah Dasar (SD), aku adalah siswa yang bersekolah dengan beasiswa. Aku telah terbiasa untuk tidak terlalu membebani orang tua dari segi financial. Kebingungan itu terus berlanjut, hingga pada saat itu wakil kepala sekolah memanggilku dan memberikan informasi mengenai beasiswa, kebingunganku pun sedikit berkurang dan mulai hilang. Yah, pada saat itu wakil kepala sekolah menyarankan untuk mengikuti program beasiswa “BIDIK MISI” dan beliau juga akan membantu meyiapkan berkas yang dibutuhkan dan mengawal sampai tahap demi tahap terselesaikan. Akupun meng-iya-kan kabar gembira tersebut, dan segera mejalankan setiap prosedurnya.
Beberapa tahapan dan berkas yang harus dipersiapkan dilakukan secara perseorangan, adapun berkas yang melibatkan sekolah, harus dihubungkan dengan sekolah yang terkait. Beberapa tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Mendaftarkan diri ke sekolah untuk mengikuti beasiswa BIDIK MISI.
  2. Melengkapi berkas yang dibutuhkan.
  3. Mendaftarkan diri dan mengirimkan berkas ke Perguruan Tinggi tujuan.
  4. Mengikuti ujian yang diadakan Perguruan Tinggi.
  5. Menunggu hasil ujian masuk Perguruan Tinggi.
  6. Pertama dan terakhir, selalu berdoa semoga hasil terbaiklah yang diperoleh. (^_^).

Beberapa berkas yang harus disiapkan untuk mengikuti beasiswa BIDIK MISI dan ujian masuk Perguruan Tinggi:
  1. Foto Copy Ijazah/Surat Keterangan Lulus dari asal sekolah.
  2. Surat Keterngan Penghasilan Orang Tua dari kelurahan asal tempat tinggal.
  3. Rekomendasi dari sekolah asal untuk mengikuti beasiswa BIDIK MISI.
  4. Foto Copy raport dari semester 1 sampai semester 6.
  5. Foto Copy Sertifikat/Penghargaan selama menempuh pendidikan di SMA/SMK.
  6. Pas Photo Terbaru ukuran 3x4 sebanyak 6 lembar.
  7. Kartu Keterangan mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi.

Setelah berkas terpenuhi, akupun langsung mengikuti setiap tahap yang telah dijelaskan oleh wakil kepala sekolah. Selang kurang lebih 1 bulan menunggu, akupun mendapat pemberitahuan untuk mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi. Disetiap Perguruan Tinggi, terdapat beberapa jalur masuk dalam hal ini ujian yang diadakan pada tiap-tiap Perguruan Tinggi. Adapun Perguran Tinggi pilihanku kala itu adalah Universitas Hasanuddin dimana memiliki enam (6) jalur untuk masuk sebagai mahasiswa yakni jalur POSK, jalur SBMPTN umum, jalur SBMPTN UNDANGAN, jalur JPPB, jalur Kerjasama, dan jalur JNS. Disetiap jalur tersebut memiliki peraturan yang berbeda-beda dan jadwal penyelenggaraan yang berbeda-beda pula. Kala itu, jalur yang kupilih adalah jalur POSK (Potensi Olahraga, Seni, dan Keilmuan).
Setelah menunggu kurang lebih satu bulan ujian masuk jalur POSK, allhamdulillah saya dinyatakan lulus di Program Studi pilihan pertama saya yakni Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan mendapatkan beasiswa BIDIK MISI.
ALLHAMDULILLAH… (^__^)

(Beasiswa) LPDP



      LPDP adalah kepanjangan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Beasiswa ini adalah beasiswa yang berasal dari pemerintah Indonesia yakni Kementerian Keuangan. Keberadaan beasiswa ini sangat populer dikalangan pencari beasiswa. Jumlah beasiswa yang diberikan terbilang cukup besar. Terdapat beberapa kelebihan beasiswa ini namun yang paling membedakan beasiswa ini dengan beasiswa lainnya adalah persyaratan LoA jika ingin melanjutkan study ke luar negri. Pada beasiswa ini, pelamar tidak disyaratkan untuk harus mendapatkan LoA terlebih dahulu, namun bisa menyusul setelah mendapatkan beasiswa ini. Adapun detail beasiswa yang ini adalah sebagai berikut (Sumber: LPDP):

1. Persyaratan Pendaftar
Persyaratan bagi pelamar BPI untuk program magister atau program doktor dijabarkan dalam persyaratan umum dan persyaratan khusus berikut.
1. Persyaratan Umum
       Pelamar beasiswa untuk studi lanjut pada program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia,

b. telah menyelesaikan studi program sarjana atau program magister dari
1) perguruan tinggi di dalam negeri yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional          Perguruan Tinggi (BAN-PT), atau
2) perguruan tinggi kedinasan dalam negeri, atau
3) perguruan tinggi di luar negeri yang telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan             Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

c. mempunyai jiwa kepemimpinan, integritas, idealisme dan nasionalisme,

d. aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,

e. bersedia menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa pelamar
1) tidak sedang menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain,
2) tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar hukum,
3) tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar kode etik Akademik,
4) selalu mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia,
5) selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
6) sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP,

f. telah mendapatkan izin dari atasan bagi yang sedang bekerja,

g. telah mendapatkan rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang             bekerja, atau rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja,

h. memiliki dan memilih bidang keilmuan yang sesuai dengan bidang keilmuan yang menjadi         sasaran LPDP,

i. memilih program studi dan perguruan tinggi yang sesuai dengan ketentuan LPDP,

j. menulis esai dengan tema “Peranku Bagi Indonesia” dan “Sukses Terbesar Dalam Hidupku”.

2. Persyaratan Khusus
Pelamar beasiswa untuk studi lanjut program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan berikut ini.
1. Untuk pelamar beasiswa program magister
a. usia maksimum pada saat pelaksanaan seleksi adalah 35 (tiga puluh lima) tahun, 

b. telah menyelesaikan studi pada program sarjana/sarjana terapan,

c. memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4, atau IPK ekuivalen             untuk skala lainnya,

d. sanggup menyelesaikan studi program magister sesuai masa studi yang berlaku, paling           lama 2 (dua) tahun,

e. memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbikan oleh ETS                   (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing 
    lainnya yang ditentukan LPDP:
1) Untuk studi program magister di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT®                  61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600;
2) Untuk studi program magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/                IELTS™ 6,5/TOEIC® 750;
3) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari                  negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat          ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua)            tahun sejak ijasah diterbitkan;
4) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar        akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa          yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris          terlampir);

f. memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan            status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada), 

g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),

h. menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.

2. Untuk pelamar beasiswa program doktor
a. usia maksimum pelamar pada saat penutupan pendaftaran adalah 40 (empat puluh) tahun; 

b. telah menyelesaikan studi pada program magister/magister terapan;

c. Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,25 pada skala 4, atau IPK ekuivalen             untuk skala lainnya;

d. sanggup menyelesaikan studi doktor sesuai masa studi yang berlaku, paling lama 4 (empat) tahun;

e. memiliki dokumen resmi (ets.org atau ielts.org) yang masih berlaku sebagai bukti penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP:
1) Untuk studi program doktor di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT®                      61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600;
2) Untuk studi program doktor di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/ IELTS™      6,5/TOEIC® 750;
3) Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari                  negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat          ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua)            tahun sejak ijasah diterbitkan;
4) Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar        akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa          yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris          terlampir);

f. memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan            status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada),
g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada),
h. menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktor pada perguruan tinggi         tujuan.

2. Komponen Pembiayaan
Untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan studi lanjut pada program magister atau program doktor di perguruan tinggi tujuan, kepada penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia tersebut diberikan bantuan dana pendidikan yang meliputi beberapa komponen berikut.

1. Biaya Pendidikan:
a. Pendaftaran (at cost);
b. SPP, termasuk matrikulasi nonbahasa (at cost);
c. Non-SPP, yang dapat digunakan untuk tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda (paket, per tahun, akumulatif).

2. Biaya Pendukung:
a. Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan (satu kali, at cost),
b. Asuransi kesehatan (paket),
c. Visa (at cost),
d. Hidup bulanan/living allowance (paket),
e. Tunjangan keluarga (paket),
f. Kedatangan/settlement allowance (paket),
g. Insentif peringkat perguruan tinggi unggulan yang memenuhi ketentuan LPDP,
h. Keadaan darurat/force majeure yang disetujui oleh LPDP.

3. Waktu Pendaftaran
Pendaftaran BPI untuk Program Magister dan Doktor dibuka sepanjang tahun, dengan proses seleksi yang dilakukan sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

Sumber:
LPDP

Sunday, February 9, 2014

(Edukasi) Alat Tangkap Trawl



BAB I
PENDAHULUAN

      A. Latar Belakang
     Perkembangan teknologi menyebabkan kemajuan- kemajuan pada main gear, auxillary gear dan equipment lainnya. Pendeteksian letak jaring dalam air sehubungan depth swimming layer pada ikan, horizontal opening dan vertical opening dari mulut jaring, estimate catch yang berada pada cod end sehubungan dengan pertambahan beban tarik pada winch, sudut tali kekang pada otter board sehubungan dengan attack angel, perbandingan panjang dan lebar dari otter board, dan lain-lain perlengkapan.
Demikian pula fishing ability dari beberapa trawler yang beroperasi di perbagai perairan di tanah air, double ring shrimp trawler yang beroperasi di perairan kalimantan, irian jaya dan lain-lain sebagainya. Perhitungan recources sehubungan dengan fishing intensity yang akan menyangkut perhitungan- perhitungan yang rumit, konon kabarnya sudah mulai dipikirkan. Semakin banyak segi pandangan, diharapkan perikanan trawl akan sampai pada sesuatu benntukl yang diharapkan
Jaring trawl yang selanjutnya disingkat dengan “trawl” telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia sejak awal pelita I. Trawl sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia sejak sebelum Perang Dunia II walaupun masih dalam bentuk ( tingkat ) percobaan. Percobaan-percobaan tersebut sempat terhenti akibat pecah Perang Dunia II dan baru dilanjutkan sesudah tahun 50-an ( periode setelah proklamasi kemerdekaan ). Penggunaan jaring trawl dalam tingkat percobaan ini semula dipelopori oleh Yayasan Perikanan Laut, suatu unit pelaksana kerja dibawah naungan Jawatan Perikanan Pusat waktu itu. Percobaan ini semula dilakukan oleh YPL Makassar (1952), kemudian dilanjutkan oleh YPL Surabaya.
Menurut sejarahnya asal mula trawl adalah dari laut tengah dan pada abad ke 16 dimasukkan ke Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lainnya. Bentuk trawl waktu itu bukanlah seperti bentuk trawl yang dipakai sekarang yang mana sesuai dengan perkembangannya telah banyak mengalami perubahan-perubahan, tapi semacam trawl yang dalam bahasa Belanda disebut schrol net.

 B. Permasalahan
            A. Definisi Alat Tagkap
            B.  Konstruksi Alat Tangkap
            C. Hasil Tangkapan
            D. Daerah Penangkapan
            E. Alat Bantu Penangkapan
            F. Tehnik Operasional
G. Hal Yang Mempengaruhi Kegagalan Penangkapan             

 BAB II
PEMBAHASAN
      A. DEFINISI ALAT TANGKAP
         Kata “ trawl “ berasal dari bahasa prancis “ troler “ dari kata “ trailing “ adalah dalam bahasa inggris, mempunyai arti yang bersamaan, dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata “tarik “ ataupun “mengelilingi seraya menarik “. Ada yang menterjemahkan “trawl” dengan “jaring tarik” , tapi karena hampir semua jarring dalam operasinya mengalami perlakuan tarik ataupun ditarik , maka selama belum ada ketentuan resmi mengenai peristilahan dari yang berwenang maka digunakan kata” trawl” saja.
Dari kata “ trawl” lahir kata “trawling” yang berarti kerja melakukan operasi penangkapan ikan dengan trawl, dan kata “trawler” yang berarti kapal yang melakukan trawling. Jadi yang dimaksud dengan jarring trawl ( trawl net ) disini adalah suatu jaring kantong yang ditarik di belakang kapal ( baca : kapal dalam keadaan berjalan ) menelusuri permukaan dasar perairan untuk menangkap ikan, udang dan jenis demersal lainnya. Jarring ini juga ada yang menyangkut sebagai “jaring tarik dasar”.
Stern trawl adalah otter trawl yang cara operasionalnya ( penurunan dan pengangkatan ) jaring dilakukan dari bagian belakang ( buritan ) kapal atau kurang lebih demikian. Penangkapan dengan system stern trawl dapat menggunakan baik satu jarring atau lebih.

     B. KONSTRUKSI ALAT TANGKAP

         Berdasarkan letak penarikan jaring yang dilakukan di kapal kita mengenal adanya stern trawl, dimana jaring ditarik dari buritan ( dalam segi operasionalnya ). Dimana banyak kapal trawl yang menggunakan cara ini, adapun karakteristik dari stern trawl ini antara lain:
Stern trawl tidak seberapa dipengaruhi oleh angin dan gelombang dalam  pelepasan jaring, tidak memerlukan memutar letak kapal
Warp berada lurus pada garis haluan buritan sehingga tenaga trawl winch dapat menghasilkan daya guna maksimal sehingga pekerjaan melepas/ menarik dari jaring memerlukan waktu yang lebih sedikit, yang berarti waktu untuk jaring berada dalam air ( operasi ) lebih banyak
Trawl winch pada stern trawl terpelihara dari pengaruh angin dan gelombang, dengan demikian dalam cuaca buruk sekalipun operasi masih dapat dilakukan dengan mudah
Pada stern trawl akibat dari screw current jaring akan segera hanyu, demikian pula otter boat segera setelah dilepas akan terus membuka
Karena letak akan searah dengan garis haluan- buritan, maka di daerah  fishing ground yang sempit sekalipun operasi masih mungkin dilakukan, dengan perkataan lain posisi jaring sehubungan dengan gerakan kapal lebih mudah diduga
Pada stern trawl, pada waktu hauling ikan-ikan yang berada pada cod end tidak menjadikan beban bagi seluruh jaring, karena cod end tersendiri ditarik melalui slip way, dengan demikian jaring dapat terpelihara

     C. HASIL TANGKAPAN
            Yang menjadi tujuan penangkapan pada bottom trawl adalah ikan-kan dasar ( bottom fish ) ataupun demersal fish. Termasuk juga jenis-jenis udang ( shrimp trawl, double ring shrimp trawl ) dan juga jenis-jenis kerang. Dikatakan untuk periran laut jawa, komposisi catch antara lain terdiri dari jenis ikan patek, kuniran, pe, manyung, utik, ngangas, bawal, tigawaja, gulamah, kerong-kerong, patik, sumbal, layur, remang, kembung, cumi,kepiting, rajungan, cucut dan lain sebagainya.
Catch yang dominan untuk sesuatu fish ground akan mempengaruhi skala usaha, yang kelanjutannya akan juga menetukan besar kapal dan gear yang akan dioperasikan.

     D. DAERAH PENANGKAPAN

            Didalam alat tangkap trawl yang memiliki syarat-syarat fishing ground, antara lain sebagai berikut:
 Dasar fishing ground terdiri dari pasir, Lumpur ataupun campuran pasir dan Lumpur.
 Kecepatan arus pada mid water tidak besar ( dibawah 3 knot ) juga kecepatan arus pasang tidak seberapa besar
Kondisi cuaca,laut, ( arus, topan, gelombang, dan lain-lain ) memungkinkan keamanan operasi
Perubahan milieu oceanografi terhadap mahluk dasar laut relatif kecil dengan perkataan lain kontinuitas recources dijamin untuk diusahakan terus-menerus
 Perairan mempunyai daya prokdutifitas yang besar serta recources yang melimpah

     E.ALAT BANTU PENANGKAPAN

          Pada umumnya kapal-kapal trawl ini digerakkan oleh diesel ataupun steam. Kapal dilengkapi dengan trawl winch, sebagai tenaga penggerak ada yang menggunakan steam engine ( 45-75 HP ) bagi stream trawl dan ada pula yang memakai motor dari 60-90 HP bagi diesel trawl. Winch ini dihubungkan dengan warp, dan untuk mengontrol panjang warp dipasang brake.
Besar jaring yang dipakai berbeda-beda, dan untuk menyatakan besar jaring dipakai penunjuk “ panjang dari head rope “ yang biasanya dengan satuan feet atau meter.

     F. TEKNIK OPERASIONAL
     (1) kecepatan/lama waktu menarik jaring
adalah ideal jika jaring dapat ditarik dengan kecepatan yang besar, tapi hal ini sukar untuk mencapainya, karena kita dihadapkan pada beberapa hal, antara lain keadaan terbukanya mulut jaring, apakah jaring berada di air sesuai dengan yang dimaksudkan ( bentuk terbukanya ), kekuatan kapal untuk menarik ( HP ), ketahanan air terhadap tahanan Air, resistance yang makin membesar sehubungan dengan catch yang makin bertambah, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan masing-masing menghendaki syarat tersendiri.
Pada umumnya jaring ditarik dengan kecepatan 3-4 knot. Kecepatan inipun berhubungan pula dengan swemming speed dari ikan, keadaa dasar laut, arus, angin, gelombang dan lain sebagainya, yang setelah mempertimbangkan factor-faktor ini, kecepatan tarik ditentukan .
Lama waktu penarikan di dasarkan kepada pengalaman-pengalaman dan factor yang perlu diperhatikan adalah banyak sedikitnya ikan yang diduga akan tertangkap., pekerjaan di dek, jam kerja crew, dan lain sebagainya. Pada umumnya berkisar sekitar 3-4 jam, dan kadang kala hanya memerlukan waktu 1-2 jam.
     (2) panjang warp
factor yang perlu diperhatikan adalah depth,sifat dasar perairan ( pasir, Lumpur), kecepatan tarik. Biasanya panjang warp sekitar 3-4 kali depth. Pada fishing ground yang depthnya sekitar 9M ( depth minimum ). Panjang warp sekitar 6-7 kali depth. Jika dasar laut adalah Lumpur, dikuatirkan jaring akan mengeruk lumpu, maka ada baiknya jika warp diperpendek, sebaliknya bagi dasar laut yang terdiri dari pasir keras ( kerikil ), adalah baik jika warp diperpanjang.
Pengalaman menunjukkan bahwa pada depth yang sama dari sesuatu Fishing ground adalah lebih baik jika kita menggunakan warp yang agak panjang, daripada menggunakan warp yang terlalu pendek. Hal ini dapat dipikirkan sebagai berikut.bentuk warp pada saat penarikan tidaklah akan lurus, tetapi merupakan suatu garis caternian. Pada setiap titik –titik pada warp akan bekerja gaya- gaya berat pada warp itu sendiri, gaya resistance dari air, gaya tarik dari kapal/ winch, gaya ke samping dari otter boat dan gaya-gaya lainnya. Resultan dari seluruh gaya yang complicataed ini ditularkan ke jaring ( head rope and ground rope ), dan dari sini gaya-gaya ini mengenai seluruh tubuh jaring. Pada head rope bekerja gaya resistance dari bottom yang berubah-ubah, gaya berat dari catch yang berubah-ubah semakin membesar, dan gaya lain sebagainya.
Gaya tarik kapal bergerak pada warp, beban kerja yang diterima kapal kadangkala menyebabkan gerak kapal yang tidak stabil, demikian pula kapal sendiri terkena oleh gaya-gaya luar ( arus, angin, gelombang )
Kita mengharapkan agar mulut jaring terbuka maksimal, bergerak horizontal pada dasar ataupun pada suatu depth tertentu. Gaya tarik yang berubah-ubah, resistance yang berubah-ubah dan lain sebagainya, menyebabkan jaring naik turun ataupun bergerak ke kanan dan kekiri. Rentan yang diakibatkannya haruslah selalu berimbang. Warp terlalu pendek, pada kecepatan lebih besar dari batas tertentu akan menyebabkan jaring bergerak naik ke atas ( tidak mencapai dasar ), warp terlalu panjang dengan kecepatan dibawah batas tertentu akan menyebabkan jaring mengeruk lumpur. Daya tarik kapal ( HP dari winch) diketahui terbatas, oleh sebab itulah diperoleh suatu range dari nilai beban yan g optimal. Apa yang terjadi pada saat operasi penarikan, pada hakikatnya adalah merupakan sesuatu keseimbangan dari gaya-gaya yang complicated jika dihitung satu demi satu.

     G. HAL YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN TANGKAPAN

Pada saat operasi, dapat terjadi hal-hal yang dapat menggagalkan operasi antara lain:
  Warp terlalu panjang atau speed terlalu lambat atau juga hal lain maka  jaring akan 
         mengeruk Lumpur
   Jaring tersangkut pada karang / bangkai kapal
   Jaring atau tali temali tergulung pada screw
   Warp putus
  Otterboat tidak bekerja dengan baik, misalnya terbenam pada lmpur pada           waktu permulaan penarikan dilakukan
   Hilang keseimbangan, misalnya otterboat yang sepihak bergerak ke arah pihak     
         yang lainnya lalu tergulung ke jaring
 Ubur-ubur, kerang-kerangan dan lain-lain penuh masuk ke dalam jaring, hingga cod 
        end tak mungkin diisi ikan lagi.
  Dan lain sebagainnya
  
BAB III
PENUTUP
1. Kata “ trawl “ berasal dari bahasa prancis “ troler “ dari kata “ trailing “ adalah dalam bahasa inggris, mempunyai arti yang bersamaan, dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata “tarik “ ataupun “mengelilingi seraya menarik “. Ada yang menterjemahkan “trawl” dengan “jaring tarik” , tapi karena hampir semua jarring dalam operasinya mengalami perlakuan tarik ataupun ditarik , maka selama belum ada ketentuan resmi mengenai peristilahan dari yang berwenang maka digunakan kata” trawl” saja.
2. Yang menjadi tujuan penangkapan pada bottom trawl adalah ikan-kan dasar ( bottom fish ) ataupun demersal fish. Termasuk juga jenis-jenis udang ( shrimp trawl, double ring shrimp trawl ) dan juga jenis-jenis kerang. Dikatakan untuk periran laut jawa, komposisi catch antara lain terdiri dari jenis ikan patek, kuniran, pe, manyung, utik, ngangas, bawal, tigawaja, gulamah, kerong-kerong, patik, sumbal, layur, remang, kembung, cumi,kepiting, rajungan, cucut dan lain sebagainya.



DAFTAR PUSTAKA

      Anonimous.1976.FISHERMAN’S MANUAL.World Fishing. England.

      Anonimous.1975.FAO CATALOGUE OF SMAIL SCALE FISHING GEAR.FAO of UN.

      Ayodya.1975.FISHING METHODS DIKTAT KULIAH ILMU TEHNIK  

      PENANGKAPAN IKAN. Bagian Penangkapan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.